Gambaran fenomena apa lagi yang terjadi di negara Indonesia, sindiran halus yang terasa sensitif bagi orang no satu di dunia itu bermula dari pidato beliau di depan pejabat2 polisi.
Semua pihak baik yang punya kewenangan negatif maupun positif saling melontarkan sindirannya, yang menurut saya paling parah adalah sindiran pengumpulan uang receh untuk presiden dari DPR.
Anehnya, orang petinggi kita tidak melihat pernyataan seseorang dari makna yang terkandung di dalamnya baek yang tersirat maupun yang tersurat.
Menurut hemat ane, pidato itu intinya berisi sebuah petuah contoh bahwa elemen2 di pemerintahan jangan lagi minta naek gaji, president aja tidak naek gaji selama tujuh tahun ... Itu maksudnya... apalagi berita miring yang terdengar bahwa kepolisian akan mendapatkan gaji 5 juta per bulan.
Kasus ini sebenarnya di pergunakan bagi pihak2 koalisi yang mempunyai kepentingan tersendiri. Memang kita mempunyai hak untuk berbicara namun apakah hak tersebut merusak kewajiban orang laen atau tidak. Itu pertanyaan terbesarnya.
Semoga kedepannya, hak berpendapat tidak merusak kewajiban orang laen, sehingga negeri ini berdiri tegak dan dapat lari dari ketertinggalan. Amin ...
Rabu, 26 Januari 2011
"A Coin For President"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar